...
3. Saya yakinkan Anda, tak akan pernah jadi teman yang baik selamanya. Jadi, jangan coba-coba jadi teman sempurna. Sempurna itu tidak ada. Akan datang masanya kebaikan Anda akan dilupakan karena kesalahan yang Anda buat. Maka, percayalah pada peribahasa, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Tetapi, saya membaca kutipan dari penulis Amerika seperti ini:
You can kiss your family and friends good-bye and put miles between you, but at the same time you carry them with you in your heart, your mind, your stomach, because you do not just live in a world but a world lives in you (Frederick Buechner)
...
5. Ingat, teman Anda adalah manusia! Manusia itu berubah. Kadang itu mengecewakan. Kalau itu terjadi, mulutnya dilem saja. Saya punya lem yang sekali dioleskan tak bisa dilepaskan. Hubungi saya kalau perlu satu tube.
6. Terima saja manusia itu apa adanya. Jangan ada harapan dalam berteman. Tak ada gunanya. Menerima itu gampang dikatakan, susah dilakoni. Itu pekerjaan rumah kalau Anda mau berteman. Bukankan dalan hidup ada harga dan risiko yang harus Anda bayar dan tanggung?
7. Buat jarak dengan teman. Itu penting. Kalau tidak, keretakan pertemanan lebih mudah terjadi. Makanya jangan pernah mencintai manusia 100 persen. Mereka bisa mengecewakan. Seratus persen itu cuma buat Sang Khalik. Ditanggung tak pernah mengecewakan.
8. Pilih teman Anda. Itu perlu. Kalau bisa yang membuat Anda maju ke depan dan tidak mundur ke belakang. Maksud saya, maju ke depan itu bukan ke depan jurang juga.
(kutipan Kompas Kamis 20 Desember 2009)
ooh ini ya bel artikelnya hahaha
BalasHapusbel yang terakhirnya tapi jayus
BalasHapusahiahiaahahahahahaha
BalasHapus